- Kejuaraan Thomas & Uber Cup 2022 akan berlangsung di Bangkok, Thailand, 8-15 Mei mendatang.
- Ini akan jadi edisi ke-32 bagi Thomas Cup, serta ke-29 untuk Uber Cup.
- Jika menilik sejarah, nama Sir George Alan Thomas dan Betty Uber jadi inspirasi dari kedua kejuaraan beregu tersebut.
SKOR.id - Thomas dan Uber Cup meramaikan kalender turnamen bulu tangkis dunia, tahun ini. Bangkok, Thailand, terpilih jadi tuan rumah, 8-15 Mei mendatang.
Sebanyak 16 negara yang telah mengantongi tiket babak kualifikasi, baik Thomas Cup dan Uber Cup, akan berpatisipasi dan telah dibagi ke dalam empat grup.
Dalam rangka gelaran edisi ke-32 bagi Thomas Cup dan ke-29 untuk Uber Cup, Skor.id coba merangkum sejarah kedua turnamen beregu tersebut.
Sejarah Thomas Cup dan Uber Cup
Menilik dari sejarah, Thomas Cup lebih dulu terselenggara atas inisiasi legenda bulu tangkis asal Inggris, Sir George Alan Thomas.
Saat itu, Sir George Alan Thomas juga merupakan pendiri Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pada 1949 atau dulu bernama IBF.
Sebagai orang yang menggeluti olahraga bulu tangkis, dia ingin adanya kompetensi beregu dunia seperti Piala Davis dalam tenis.
Singkat cerita, nama Sir George Alan Thomas akhirnya diabadikan sebagai trofi event beregu putra itu, yakni Piala Thomas.
Awalnya, kompetisi bergulir setiap tiga tahun sekali dengan format seri best of nine yakni lima tunggal dan empat ganda.
Dalam edisi pertama di Preston, Inggris, 10 negara tampil yakni Denmark, Kanada, Inggris, Irlandia, Bosnia, Prancis, Amerika Serikat, India, Swedia, dan Malaysia.
Malaysia, yang kala itu bernama Malaya, jadi negara pertama yang memboyong Piala Thomas usai mengalahkan Denmark di final, 8-1.
Format pertandingan kemudian berubah seiring berjalannnya waktu. Mulai tahun 1982, Thomas Cup diadakan tiap dua tahun sekali.

Melihat tim putra memiliki turnamen supremasi tersendiri, H. S. Betty Uber menginginkan hal yang sama untuk tim putri.
Betty Uber sendiri merupakan pemain legendaris Inggris yang memenangi berbagai gelar bergengsi era 1930an hingga 1950an.
Edisi pertama Uber Cup akhirnya muncul pada 1957. Berlangsung di kota yang sama dengan pertama kali Thomas Cup, yakni Preston.
Sama halnya Sir George Alan Thomas, nama Betty Uber kemudian diabadaikan sebagai title turnamen beregu putri tersebut.
Pada edisi perdana, turnamen ini diikuti 11 negara dan dimenangi Amerika Serikat (AS) dengan mengalahkan Tim Uber Denmark.
Uber Cup juga awalnya digelar tiga tahun sekali dengan format tujuh nomor, selama dua hari, yaitu empat tunggal dan tiga ganda.

Dua nomor tunggal dan satu ganda dimainkan pada hari pertama, sedangkan sisanya pada hari kedua. Format ini berlaku hingga 1978.
Pada 1984, untuk pertama kalinya Thomas dan Uber Cup digelar bersamaan dan diadakan setiap dua tahun sekali sampai saat ini.
Format pertandingan pun ikut berubah. Jumlah laga, Thomas Cup maupun Uber Cup, dikurangi menjadi tiga nomor tunggal dan dua ganda.
Negara tersukses
Indonesia tercatat sebagai negara yang paling sukses dalam penyelenggaraan Thomas Cup dengan mengoleksi 14 gelar.
Thomas Cup 1957, tim beregu putra Merah Putih untuk pertama kali keluar sebagai juara dan itu bertahan hingga beberapa edisi.
Tahun ini, Indonesia akan hadir sebagai juara bertahan setelah mengalahkan Cina pada final Thomas Cup lalu, sekaligus mengakhiri penantian selama 19 tahun.

Cina menyusul dengan 10 trofi, dilanjutkan Malaysia yang mengoleksi 5 trofi. Denmark dan Jepang masing-masing satu kali menjuarai Thomas Cup.
Sedangkan untuk Uber Cup, Cina menjadi negara yang paling banyak merebut gelar juara. Negeri Tirai Bambu sudah 14 kali melakukannya.
Empat negara lain yang pernah mencicipi podium tertinggi adalah Amerika Serikat (3 kali), Jepang (5), Indonesia (3), serta Korea Selatan (1).
Indonesia keluar sebagai juara Uber Cup masing-masing pada edisi 1975, 1994, dan 1996.
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Ketum PBSI Tekankan Pentingnya Kekompakan di Thomas & Uber Cup dan SEA Games Vietnam
Skuad Indonesia untuk Thomas & Uber Cup 2022 Diumumkan, Marcus Fernaldi Gideon Absen